Righteous Kill
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Archive for Mei 2011
Pagi ini saya memulai lagi kerja praktek yang hampir satu bulan di jalani, seperti biasa jam 06.30 WIB saya menunggu jemputan Sefta teman sekelas untuk berangkat bareng ke kantor tempat KP yang tak jauh dari tempat tinggal sementara saya.
Tiba di kantor orang-orang masih terlihat sepi, hanya ada beberapa saja karyawan yang mulai berdatangan.
Hari ini dapat job dari Pak Ponidi untuk memperbaiki dua buah flashdisknya yang sedang dalam kondisi kritis, satu gak mau di format dan kapasitasnya 0 kb, dan satunya gak mau terdetect di PC.
Coba cari-cari info, akhirnya ketemu juga software untuk memperbaiki flash disk yang gak mau di format dan kapasitasnya 0 kb.
Kalau mau softwarenya klik disini
Tinggal yang jadi masalah flashdisk satunya lagi yang gak mau terdetect di kompie, ayo sahabat ada yang bisa bantu, sok langsung di comment aja!!!
Flashdisk yang tidak terbaca saat kita masukkan ke port di komputer merupakan masalah klasik. Bukan sesuatu hal yang baru. Tak jarang, sewaktu kita sudah membawa flashdisk ke warnet untuk mengeprint data yang ada didalamnya, tetapi flashdisk tidak dapat dibaca.
Tentu itu sangat mengesalkan. Apalagi, saat akan melakukan presentasi dari file yang ada didalam flashdisk, dan ternyata flashdisk tidak terbaca. Bukan hanya kesal, tetapi juga bercampur panik karena situasi yang mendesak.
Flashdisk yang tidak terbaca biasanya ditandai dengan tidak munculnya warning “removable hardware” di taskbar (sebelah kanan bawah) tampilan monitor anda. Atau dengan kata lain pada system tray. Kadang ada pula yang ikonnya telah muncul, tetapi ketika diklik muncul jendela baru yang memberikan pesan error, dan sebagainya.
Jika flashdisk tidak terbaca tidak akan muncul drive USB (Universal Serial Bus) baru dibawah drive my computer ketika kita membuka windows explorer. Biasanya, masalah mengenai tidak terbacanya flashdisk ini dijumpai pada PC yang memiliki daya sistem yang tinggi (salah satunya RAM) sehingga menganggu proses pembacaan eksistensi perangkat yang baru.
Berikut adalah masalah-masalah yang ditemukan dalam pendeteksian dan pembacaan flashdisk, tetapi pastikan terlebih dahulu yang rusak bukanlah flashdisk itu sendiri, melainkan drive USB yang terdapat dalam suatu PC.
Masalah yang paling lazim terjadi adalah konflik sistem pada hardware, konflik pada hardware tersebut menimbulkan kerusakan dalam proses pembacaan flashdisk. Pada kasus ini, flashdisk terdeteksi oleh PC tetapi tidak bisa dibaca. Cara untuk mengatasinya :
Jenis kerusakan lain adalah, saat flashdisk diklik akan muncul sebuah jendela baru yang meminta kita untuk mem-format flashdisk tersebut. Satu-satu jalan untuk tetap memakai flashdisk tersebut adalah mem-format flashdisk tersebut, walaupun harus mengorbankan data yang ada didalamnya.
Tentu itu sangat mengesalkan. Apalagi, saat akan melakukan presentasi dari file yang ada didalam flashdisk, dan ternyata flashdisk tidak terbaca. Bukan hanya kesal, tetapi juga bercampur panik karena situasi yang mendesak.
Flashdisk yang tidak terbaca biasanya ditandai dengan tidak munculnya warning “removable hardware” di taskbar (sebelah kanan bawah) tampilan monitor anda. Atau dengan kata lain pada system tray. Kadang ada pula yang ikonnya telah muncul, tetapi ketika diklik muncul jendela baru yang memberikan pesan error, dan sebagainya.
Jika flashdisk tidak terbaca tidak akan muncul drive USB (Universal Serial Bus) baru dibawah drive my computer ketika kita membuka windows explorer. Biasanya, masalah mengenai tidak terbacanya flashdisk ini dijumpai pada PC yang memiliki daya sistem yang tinggi (salah satunya RAM) sehingga menganggu proses pembacaan eksistensi perangkat yang baru.
Berikut adalah masalah-masalah yang ditemukan dalam pendeteksian dan pembacaan flashdisk, tetapi pastikan terlebih dahulu yang rusak bukanlah flashdisk itu sendiri, melainkan drive USB yang terdapat dalam suatu PC.
Masalah yang paling lazim terjadi adalah konflik sistem pada hardware, konflik pada hardware tersebut menimbulkan kerusakan dalam proses pembacaan flashdisk. Pada kasus ini, flashdisk terdeteksi oleh PC tetapi tidak bisa dibaca. Cara untuk mengatasinya :
- Colokkan flashdisk pada port
- Restart komputer
- (Jika masih tetap tidak terbaca) uninstall USB drive
- Bukalah My Computer
- Klik Control Panel
- Klik sistem
- Jika sistem sudah terbuka, perhatikan tab hardware
- Klik device manager dan carilah tulisan “Universal Serial Bus Controller”
- Jika anda melihat hardware berwarna kuning, klik hardware tersebut
- Klik “uninstall”
- Lalu restart kembali komputer anda
Jenis kerusakan lain adalah, saat flashdisk diklik akan muncul sebuah jendela baru yang meminta kita untuk mem-format flashdisk tersebut. Satu-satu jalan untuk tetap memakai flashdisk tersebut adalah mem-format flashdisk tersebut, walaupun harus mengorbankan data yang ada didalamnya.
Kadangkala, ada suatu program tertentu yang ingin kita jalankan namun terkendala dengan kompatibiltas Operating System (OS). Misalnya ada aplikasi yang kita tahu dulu bisa berjalan di WinXP tapi kini setelah dicoba lagi di Win7 tidak bisa dibuka (crash). Atau bahkan bisa juga ada aplikasi khusus yang kita butuhkan untuk pekerjaan, namun teryata aplikasi tersebut hanya bisa berjalan di Windows sementara komputer kita berbasis Linux.
Tentu saja, kita bisa menggunakan sistem Dual Booting untuk menanam dua OS dalam satu komputer. Tapi kadang cara ini kurang praktis karena banyak yang harus dipersiapkan seperti misalnya mengatur partisi, mengatur file, dll. Selain itu apabila suatu saat kita sudah tidak membutuhkan lagi OS yang kedua, maka proses uninstall-nya tidak mudah. Yang sering terjadi akhirnya malah format ulang, dan itu berarti atur partisi dan file lagi.
Sebenarnya, ada satu solusi yang praktis untuk hal ini, yaitu dengan menggunakan VirtualBox. Dengan VirtualBox, Anda bisa seolah-olah membuat komputer baru (virtual machine) dan meng-install-nya dengan OS yang Anda inginkan (Guest OS). Lebih hebatnya lagi, Anda bisa menjalankan keduanya dalam waktu yang bersamaan; berpindah dari Guest ke Host dan sebaliknya dengan mudah. Jika sudah tidak membutuhkan lagi, Anda tinggal menghapus saja (remove) virtual machine tersebut tanpa proses yang rumit.
Nah, di artikel ini saya akan menjelaskan mengenai cara membuat virtual machine menggunakan VirtualBox. Karena banyak hal yang harus dijelaskan, untuk kemudahan, maka saya membaginya dalam beberapa section yaitu: Download & Installl Virtual Box, Setup Virtual Machine & Guest OS, dan terakhir adalah Setting. Di contoh ini, saya akan meng-install WinXP di virtual machine yang akan dibuat. Adapun VirtualBox-nya sendiri saya jalankan di sistem operasi Win7. Jadi, Guest OS = WinXP dan Host OS = Win7. Berikut langkah-langkahnya:
DOWNLOAD & INSTALL VIRTUALBOX
- Pertama download dulu installer-nya di sini. Pilih sesuai dengan tipe OS yang Anda gunakan.
- Setelah itu jalankan file installer-nya. Klik Next> pada saat VirtualBox Setup Wizard muncul.
- Selanjutnya Anda bisa memilih lokasi instalasinya. Klik Next> untuk melanjutkan.
- Pilih di mana saja Anda ingin shortcut dibuat, lalu klik Next>.
- Biasanya akan muncul peringatan bahwa koneksi ke jaringan akan diputus sementara pada selama proses instalasi. Klik saja Next>.
- Klik Install untuk memulai proses instalasi.
- Jika UAC muncul, klik saja Yes.
- Sampai disini Anda sudah berhasil meng-install VirtualBox. Klik Finish untuk menjalankan program VirtualBox.
- Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat virtual machine-nya. Klik New di VirtualBox Manager untuk memulai.
- Anda akan disambut oleh New Virtual Machine Wizard. Klik Next untuk melanjutkan.
- Di sini Anda akan memilih jenis OS apa yang akan Anda install sebagai Guest OS. Dalam contoh ini kita akan meng-install WinXP. Klik Next jika sudah selesai memilih jenis OS.
- Anda bisa menentukan berapa besar memory (RAM) untuk virtual machine ini nantinya. Geser slider ke angka yang inginkan, lalu klik Next.
- Untuk pertama kali, pastikan Anda men-centang/contreng Boot Hard Disk dan juga memilih Create new hard disk, seperti ilustrasi di bawah ini. Jika sudah, klik Next.
- Selanjutnya Anda akan masuk ke Create New Virtual Disk Wizard. Klik Next untuk melanjutkan.
- Anda bisa memilih apakah ukuran virtual hard disk ini nantinya besarnya bisa berubah atau selalu tetap. Untuk penghematan sebaiknya Anda memilih yang Dynamically expanding storage. Klik Next jika sudah memilih.
- Di sini Anda bisa memilih lokasi dimana virtual hard disk ini akan dibuat, sekaligus juga menentukan ukuran maksimal hard disk (hard disk maximum size). VirtualBox secara default menyarankan ukuran sebesar 10 G. Namun Anda juga bisa men-set lebih kecil selama Anda yakin bahwa ukuran tersebut sudah cukup untuk kebutuhan Anda nantinya. Klik Next.
- Ini adalah Summary dari proses Create New Virtual Disk Wizard. Klik Finish.
- Ini adalah Summary dari proses pembuatan New Virtual Machine. Klik Finish.
- Terlihat bahwa Anda sudah mempunyai satu virtual machine bernama WinXP, walaupun isinya masih kosong. Nah tugas selanjutnya adalah mengisi virtual machine ini dengan Guest OS. Dobel-klik pada entry WinXP tersebut untuk memulai.
- Anda akan disambut oleh First Run Wizard. Klik saja Next.
- Di sini Anda akan memilih media yang akan Anda gunakan sebagai sumber instalasi. Dalam contoh ini saya menggunakan CD WinXP (bootable tentunya), yang saya masukkan ke Drive E (DVD ROM). Jika sudah, klik Next.
- Ini adalah Summary dari First Run Wizard. Ada baiknya disini Anda sudah menyiapkan installer-nya ke Drive yang Anda pilih sebelumnya. Klik Finish untuk memulai proses instalasi.
- Tampilan instalasi WinXP pun akan mulai keluar. Tekan Enter untuk melanjutkan.
- Pilih Format the partition using the NTFS file system, lalu tekan Enter.
- Silahkan tunggu sampai proses instalasi WinXP selesai.
- Selamat, Anda kini sudah mempunyai Guest OS WinXP di virtual machine Anda! Sebelum Anda mulai “bermain-main” dengan virtual machine baru ini ada baiknya dilakukan beberapa perubahan setting dulu supaya Anda semakin nyaman dalam menggunakannya nanti. Beberapa setting mengharuskan virtual machine dalam keadaan non-aktif, beberapa hanya bisa dilakukan dalam Guest OS Safe Mode. Karenanya untuk sekarang shutdown dulu Guest OS Anda.
- Kali ini akan dibahas mengenai beberapa setting-an penting supaya Anda semakin nyaman dalam menggunakan virtual machine Anda. Pastikan virtual machine Anda dalam keadaan mati (powered off), setelah itu dobel-klik untuk menghidupkan dan bersiaplah menekan F8 karena kita akan masuk ke Safe Mode.
- Pilih Safe Mode, lalu tekan Enter.
- Tekan Enter sekali lagi ketika masuk ke tampilan seperti di bawah ini.
- Setelah masuk Safe Mode, klik Yes untuk menutup window pemberitahuan tersebut.
- Pada menu VirtualBox, pilih Devices -> Install Guest Additions…
- Akan muncul Windows Explorer. Dobel-klik VBoxWindowsAdditions.
- Anda akan disambut oleh VirtualBox Guest Additions Setup Wizard. Klik Next> untuk melanjutkan.
- Pilih lokasi instalasi, lalu klik Next>.
- Jika Anda berencana menjalankan aplikasi di Guest OS yang membutuhkan Direct3D (games misalnya), maka pastikan Direct3d Support dipilih. Jika sudah klik Install.
- Proses instalasi Guest Additions pun selesai. Klik OK.
- Klik Finish untuk restart dan masuk ke WinXP secara normal.
- Selanjutnya kita akan membuat Shared Folders. Kegunaannya adalah sebagai tempat untuk bertukar (transfer) file antara Guest dan Host. Caranya adalah pilih Devices -> Shared Folders…
- Klik tombol Add di sebelah kanan atas window.
- Pada Folder Path, pilih Other…
- Tentukan folder mana yang akan Anda shared.
- Selanjutnya pilih Auto-mount supaya folder tersebut langsung di-shared secara otomatis saat startup.
- Rekapnya akan terlihat di sini. Anda juga bisa membuat lebih dari satu Shared Folders jika Anda mau. Klik OK untuk mengakhiri.
- Shared Folders ini baru akan mulai bisa digunakan jika Anda sudah melakukan restart. Namun untuk sekarang shutdown dulu Guest OS Anda karena kita akan melakukan perubahan setting terakhir melalui VirtualBox Manager.
- Klik Settings pada menu VirtualBox Manager.
- Pilih tab System di sebelah kiri. Nah di sini Anda bisa melakukan pengaturan memory (RAM) dan juga Boot Order. Supaya booting cepat, pilih Hard Disk sebagai Boot Order prioritas pertama.
- Pilih tab Display dan Anda bisa merubah besarnya Video Memory (VGA Card) dan juga mengaktifkan fitur Enable 3D Acceleration. Klik OK jika sudah.